SOSIOLIGUISTIK



Nama  :Muhamad Khoerudin Abdul Baqi
NIM    :H1B1001015

1)      a. Interferensi
            Istilah interferensi pertama kali digunakan oleh Wein Reich untuk menyebut adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsure-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang blilngual. Bilingual adalah penutur yang menggunakan dua bahasa secara bergantian ; dan penutur multi lingual , kalau ada penutur multi lingual , kalau ada penutur yang menggunaka banyak bahasa secara bergantian.
b. Integrasi
Integrasi adalah unsure-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dianggap sebagai warga bahasa tersebut dianggap sebagai warga bahasa tersebut tidak dianggap lagi suatu unsur pinjaman atau pungutan
2)      Kasus Pergeseran Bahasa
            Kasus pergeseran bahasa dapat kita temukan dilingkungan masyarakat contohnya kasus pergeseran bahasa yang saya temukan di lingkungan masyarakat saya sendiri : Teman saya Yogi dia keturunan sunda dan Palembang Ibunya orang sunda bapaknya orang Palembang. Dia tinggal di Palembang lumayan lama kemudian dia bersama keluarganya memutuskan menetap di sukabumi. Mulanya ia berbicara dengan keluarganya dengan bahasa pelembang kalau sama keluarga ibunya dan tetangga menggunakan  bahasa Indonesia. Namun dalam cukup waktu yang lama ia pun mengerti bahasa sunda disinilah terjadi pergeseran bahasa yang  asalnya menggunakan bahasa Palembang berubah jadi bahasa sunda.

3)      a. Contoh Alih kode
            Ardi dan asep sedang ngobrol di halaman masjid setelah melaksanakan salat sunat tarawih mereka asik ngobrol menggunakan bahasa Sunda. Tiba-tiba datang yogi menghampiri mereka. Yogi adalah teman baru mereka asal Palembang, yogi belum begitu paham dengan bahasa yang mereka pakai lalu yogi mulai bicara menggunakan bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Otomatis mereka bertiga ngobrol menggunakan bahasa Indonesia sebab menghargai yogi yang belum paham bahasa sunda.
b. Contoh Campur Kode
            Conto campur kode saya temukan di tempat perkuliahan ketika mahasiswa asik ngobrol mereka menggunakan bahasa Indonesia tetapi sering memasukan bahasa sunda dalam percakapan tersebut.
4)      Manfaat Sosiolinguistik       
            Bagi yang berkecimpung dalam penelitian bahasa seperti yang belajar di fakultas sastra, ilmu Sosiolinguistik akan member bekal teoritis kepadanya untuk dapat menganalisis bahasa, atau bahasa-bahasa yang telah di pelajarinya. Sedangkan bagi guru atau calon guru, pengetahuan mengenai Sosiolinguistik, akan member manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoretis dan juga manfaat praktis. Manfaat teoretis karena dia sebagai guru bahasa harus pula mempelajari dengan sungguh sungguh akan bahasa yang di ajarkannya. Teori teori Sosiolinguistik ini akan menolongnya memahami lebih baik “rimba belantara rahasia” bahasa yang diajarkannya itu. Sedangkan manfaat praktis akan berupa kemudahan bagi dirinya agar mengajarkan bahasa itu pada muridnya. Manfaat yang dapat kita petik dari ilmu Sosiolinguistik sangat tergantung dalam bidang yang kita geluti dalam tugas kita sehari-hari.
            Bagi seorang wartawan, seorang reporter, atau orang-orang yang berkecimpung dalam dunia kebahasaan, mereka barangkali akan memperoleh manfaat praktis dari pengetahuan mengenai Sosiolinguistik. Pengetahuan Sosiolinguistik akan memudahkannya dalam memilih dan menggunakan Bahasa dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat umum. Adakah manfaat Sosiolinguistik bagi orang awam ? Tentu saja ada. Memang bagi orang awam, atau bagi orang-orang yang kebanyakan pada umumnya, pengetahuan yang luas akan teori Sosiolinguistik tidaklah diperlukan. Tapi pemakaian dasar-dasar Sosiolinguistik tentunya masih diperlukan untuk memahami dunia di sekelilingnya yang penuh dengan informasi dan lalu lintas kebahasaan. Semua informasi yang ada di sekelilingnya, dan yang juga harus mereka serap, berlangsung mengenai bahasa, melalui dunia lingual. Sebagai manusia bermasyarakat tidak mungkin mereka bisa hidup tanpa memahami alam sekeliling mereka yang berlangsung melalui bahasa.
5)      Kemungkinan bahasa Indonesia menjadi punahnya bahasa daerah di Indonesia
            Kemungkinan bahasa daerah akan punah dengan bahasa Indonesia, ketika dalam sebuah keluarga tidak pernah menggunakan bahasa daerahnya Karena Gengsi, maka kemungkinan kepunahan bahasa daerah itu sendiri terjadi, karena dengan jarang memakainya dan tidak mengajarka kepada anak cucu kita  lambat laun bahasa daerah akan mengalami kepunahan.
            Berbeda dengan dalam sebuah keluarga yang masih menggunakan bahasa daerahnya maka kepunahan bahasa daerah itu sendiri akan auh dari kepunahan. Kita juga di anjurkan menggunakan bahasa Indonesia dalam kontek formal. Tetapi unuk mempertahnkan pemakaian bahasa daerah menurut saya minimal dalam percakapan non formal ketika ngobrol sama teman dekat, saudara dan keluarga pakailah bahasa daerah sebab untuk melestarikan bahasa daerah itu sendiri
a

Komentar

Postingan Populer